Definisi
Pneumothoraks merupakan suatu keadaan dimana terdapat
adanya koleksi gas/udara pada kavum pleura sehingga menyebabkan paru-paru
terdesak dan kolaps. Pada pneumothoraks, udara memasuki kavitas pleuralis pada
inspirasi dengan adanya tekanan intrapleura yang negatif, sedangkan selama
ekspirasi kebocoran akan tersegel, yang menciptakan suatu mekanisme katup bola.
Tension pneumothoraks timbul bila satu kavitas pleuralis telah terisi lengkap
dengan udara dan udara terus memasuki kavitas ini, yang menyebabkan pergeseran
mediastinum disertai perubahan vena kava, obstruksi sebagian aliran balik vena
sistemik dan pengurangan curah jantung. Pasien pneumothoraks bisa asimtomatik
atau bisa mengeluh akan adanya nyeri tajam seperti pisau atau bisa menderita
gawat napas, hipoksemia, dan hiperresonansi pada sisi sakit. Deviasi trakea yang
jelas, emfisema subkutis dan sianosis dapat ditemukan. Diagnosis biasanya
dibuat dengan pemeriksaan fisik dan dikonfirmasi dengan foto toraks. Dengan
pneumotoraks kecil yang jelas, foto ekspirasi dan inspirasi bisa bermanfaat
dalam menggambarkan pneumotoraks akibat bula atau kista paru yang besar.
Etiologi
Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya
pneumothoraks antara lain:
a.
Trauma
-
Tension pneumothorax akibat trauma tumpul dengan
atau tanpa fraktur iga
-
Luka penetrasi yang menyebabkan masuknya udara dari
lingkungan luar kedalam kavum pleura sehingga menyebabkan udara terperangkap di
dalam kavum pleura
b.
Iatrogenik pneumothorax, misalnya prosedur
pemasangan chest tube yang kurang tepat, terapi ventilasi mekanik, kanulasi
vena sentral, resusitasi kardiopulmoner, terapi oksigen hiperbarik, operasi
daerah leher, dan sebagainya.
c.
Tension pneumothorax sekunder dari kondisi medis
yang sudad ada seperti :
-
Asthma, PPOK, pneumonia, pertussis, tuberculosis,
abses paru, cystic fibrosis
-
Marfan sindrom
Manifestasi Klinis
Berdasarkan anamnesis, dapat ditemukan keluhan pasien
adalah nyeri dada (90%), sesak napas (80%), gelisah, nyeri epigastrik akut
(jarang) dan fatigue. Sedangkan pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan
tanda-tanda sebagai berikut :
-
distress pernapasan atau respiratory arrest
-
suara napas melemah pada sisi yang sakit
-
adanya suara napas tambahan seperi ronchi atau
wheezing yang ipsilateral
-
tachypneu lalu kemudian menjadi bradipneu pada
kondisi terminal
-
hiperresonansi dinding dada pada perkusi (bisa tidak
ada pada stadium lanjut)
-
hiperekspansi dinding dada
-
sianosis
-
takikardia
-
hipotensi
-
pulsus paradoxus
-
distensi vena jugularis
-
deviasi trakea (tanda-tanda lanjut)
-
distensi abdominal (akibat peningkatan tekanan
intratoraks sehingga menyebabkan deviasi ke kaudal dari diafragma)
Pemeriksaan Pencitraan
Foto polos thoraks
-
terlihat bayangan linear dari pleura visceralis
tanpa adanya bayangan paru-paru di perifer bayangan tersebut, menandakan
paru-paru kolaps
-
pada posisi berbaring, terlihat sulcus sign yang radiolusen
sepanjang sulcus costophrenicus dapat membantu mengidentifikasi pneumothoraks.
-
Pergeseran mediastinum ke kontralateral
-
Efusi pleura minimal sering ditemukan
-
dapat ditemukan adanya diskontinuitas tulang iga
sebagai tanda fraktur iga
Penatalaksanaan
-
observasi tanpa oksigenasi : merupakan observasi
sederhana, sesuai untuk pasien dengan pneumothoraks yang asimtomatik dengan
pneumotoraks minimal dengan evaluasi ketat untuk memastikan bahwa pneumothoraks
tidak bertambah. Udara biasanya direabsorbsi spontan sebanyak 1,25% dari ukuran
pneumothorax per hari.
-
Oksigenasi : pemberian oksigen sebanyak 3L/menit
dengan nasal kanul untuk mengatasi kemungkinan hipoksemia dan membantu absorpsi
udara pada rongga pleural menjadi lebih cepat.
-
Pemasangan Water-Seal Drainage (WSD)
-
Dapat diberikan medikamentosa untuk membantu
mengatasi keluhan pasien seperti nyeri dan anxietas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar