Rabu, 30 November 2011

Malaria



 

            Penyakit malaria merupakan penyakit menular yang terdapat pada masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh atau di daerah kotor. Penyakit ini biasanya mudah menular dari seseorang ke orang lain dengan cepat.
            Etiologi dari penyakit malaria ini adalah plsmodium yang merupakan kelas sporozoa hewan bersel satu. Penyebaran penyakit ini terutama melalui nyamuk anopeles betina yang hidup di rawa – rawa atau di daerah kotor. Adapun nyamuk jantan anopeles ini menghisap sari bunga dan daun kering.
            Nyamuk anopheles memiliki kelenjar liur yang banyak mengandung sporozoid parasit malaria, ketika nyamuk menggigit manusia parasit akan masuk melalui plebotomus nyamuk dan akan masuk ke dalam darah manusia. Di dalam darah parasit ini akan difagositosis, namun sebagian besar berhasil memasuki sel hati dan membentuk cincin di dalam sitoplasma hepatosit yang disebut Schizon. Schizon ini akan terus berkembang di dalam hepatosit sampai akhirnya hepatosit itu pecah, ketika pecah maka parasit yang berada dalam bentuk schizon akan menyebar dan kembali sebagian difagositosis, parasit yang selamat menginfeksi eritrosit dan memulai siklus merozoit dalam sel darah merah. Sel darah merah yang terinfeksi akan pecah dan selanjutnya kembali akan mengeluarkan merozoit baru. Sampai akhirnya setelah beberapa kali mengalami siklus berulang barulah akan dibentuk fase seksual yaitu dibentuk makrogamet sebagai betina dan mikrogamet sebagai jantan. Ketika nyamuk anopeles ini menggigit manusia ini lagi maka gamet akan masuk ke dalam kelenjar ludah naymuk dan membentuk zygot setelah itu zygot akan berkembang menjadi tropozoit baru di dalam kelenjar ludah nyamuk.
            Sementara itu pada tubuh manusia selama infeksi dari parasit malaria akan mengalami peningkatan suhu tubuh atau demam sebanyak dua puncak sehari yaitu pagi dan sore. Pola demam seperti ini berhubungan dengan adanya jeda waktu antara pembentukan scizon dan merozoid dalam tubuh. Selama di dalam sel, parasit malaria tidak menimbulkan demam karena terdapat perlindungandari sel. Parasit ini juga menginstruksikan atau menghambat ekspresi MHC kelas I pada sel untuk memberi sinyal kepada makrofag untuk memfagositosis sel yang terinfeksi. Setelah parasit menyebar di dalam darah, tubuh berupaya memfagositosis parasit tersebut, karena jumlah parasit kian bertambah banyak dengan cepat, maka akan terjadi pembengkakan sel RES khususnya hati dan limpa.
            Tahap demam yang terjadi pada penyakit malaria ada 3 tahap yaitu:
-          Tahap menggigil
-          Tahap demam tinggi
-          Tahap berkeringat
Apabila penyakit demam berdarah ini berlangsung terus menerus dapat menimbulkan gejala anemia yaitu anemia normokrom normositik.
Secara Etiologi terdapat 4 macam strain yang dapat manyebabkan malaria pada manusia, ke – 4 plasmodium itu adalah:
- Plasmodium vivax          : menyebabkan malaria tertiana
- Plasmodium ovale           : menyebabkan malaria ovale
- Plasmodium malariae      : menyebabkan malaria malariae / malaria quartana
- Plasmodium falciparum  : menyebabkan malaria tropica
Diantara ke – 4 plasmodium itu yang paling berbahaya adalah palsmodium falciparum karena plasmodium ini dpat menyebabkan malaria serebral, yaitu malaria berat disertai gangguan syaraf dan radang selaput otak atau meningitis. Disamping itu plasmodium falciparum ini dapat menimbulkan kematian yang cepat.
Sampai saat ini terapi penyakit malaria masih menggunakan obat – obat farmakologis dan tirah baring selama satu minggu. Selain itu tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk sebaiknya diberantas agar tidak terjadi reinfeksi terhadap penduduk, diusahakan membuat MCK ( mandi, cuci, kakus ) yang baik dan tidak membuang sampah ke sungai. Adapun terapi farmakologis yang saat ini dianggap drug of choice adalah klorokuin dan derivatnya selain itu beberapa obat yang juga dapat digunakan sebagai pengobatan malaria yang masih dalam tahap awal adalah:
-          Kuinakrin
-          Primakuin
-          Tetrasiklin, doksisiklin, minosiklin, klindamisin
-          Mepakrin
-          Proguanil dan klorproguanil
-          Pirimetamin dan trimetoprim
-          Sulfonamid
-          Meflokuin

---0oo0---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar