§
Merupakan
gangguan fungsi otak non progresif.
§
>>
faktor prenatal
§
Faktor
perinatal (asfiksia, trauma lahir) ; semua neonatus memperlihatkan kelainan
seperti : kesadaran menurun gangguan tonus, menghisap, menelan, gangguan
pernafasan, kejang dll.
§
Resiko
CP rendah pada neonatus asimptomatis walaupun mengalami kelainan dalam proses
kelahiran.
Insidens
:
§
± 7/10.000
kelahiran.
§
1 akan
meninggal, 3 akan “dependent on other”
dan 3 lagi bisa “independent lives”.
Etiologi
:
§
tersering adalah prematuritas
Patologi
:
§
Salah
satu faktor yang dapat diketahui adalah perdarahan pada matriks germinal
subepedymal, simetris bilateral
Klasifikasi
:
1.
Spastic
diplegi
2.
Hemiplegic
Cerebral Palsy
3.
Athetotic
Cerebral Palsy
4.
Atoxic
Cerebral Palsy
5. Complex Plegi
Spastic Diplegi
§
Sering
§
Kerusakan
TK yang mengontrol fungsi ekstremitas inferior.
§
Biasanya
ada riwayat prematuritas dan BBL < 2000 gr diikuti gangguan pada proses
tumbuh kembang
§
Tanda
gangguan TK : hipertonia, adductorspasm, refleks tendon meningkat dan babynsky
(+).
§
Cara
berjalan khas : “Scissor gait”
§
Retardasi
mental tidak terlalu berat
§ 20 % penderita diserati kejang
Hemiplegic Cerebral Palsy
§
Cukup
sering
§
Kerusakan
pada korteks sensorimotor yang mengontrol kedua sisi tubuh.
§
Tidak
disebabkan oleh trauma, anoksia atau emboli
§
Hemiparesis
pada saat kelahiran belum terlihat (terlihat belakangan).
§
Hemiparesis
yang mengenai ekstremitas atas lebih berat dari pada ekstremitas bawah dan ada
gangguan perkembangan pada ekstremitas yang terkena.
§
Retardasi
mental paling ringan
§ 50 % diikuti oleh kejang pada perkembangan
selanjutnya.
Athetotic Cerebral Palsy
§
Gerakan choreo-athetotic
involunter karena gangguan pada sistem ekstrapiramidal.
§
Dahulu
dianggap karena aspiksia atau karena kernickterus yang merusak ganglia basal
(sekarang tidak terbukti).
§
Saat
lahir biasanya bayi hipotonik, dalam perkembangannya diikuti oleh munculnya
gerakan choreo-athetotic umum.
§
Disartria
§
45 %
penderita mempunyai IQ > 90
Ataxic Cerebral Palsy
§
Merupakan
bentuk yang jarang.
§
Dicirikan
oleh ataksia cerebral
§
Sering
pada neonatus dengan perdarahan cerebral.
§
Perkembangan
motorik akan terhambat.
§
Pada
beberapa kasus IQ normal
§ disartri
Complex Plegi
§
Terdapat
gangguan fungsi TK, Ekstrapiramidal dan fungsi cerebral.
§
Gangguan
motorik bisa unilateral/bilateral desertai gerakan-gerakan involunter.
§
Disartria
§
Gangguan
perkembangan motorik.
§
Retardasi
mental, ataksia limbotruncal.
§
Sering
disertai kejang.
Diagnosa
CP :
1.
Klinis
2.
Kelainan
metabolik (hipoglikemia), hipothyroid, dan amino aciduria harus disingkirkan.
3.
CT
Scan/MRI
§
Kavitas pada kortek atau subkortek menunjukkan
adanya infark pada teritori MCA.
§
Ventriculomegali dan rongga - rongga periventri-cular.
§
Gangguan
pada batang otak.
4.
Test
psikologi : untuk menilai potensi edukasi
5.
USG
melalui fontanella anterior untuk menilai apakah ada perdarahan/leukomalasia
pada bayi baru lahir.
Terapi
§
Team
work (orang tua,
pediatrican, neurologist, psychologist, fisioterapist, termasuk guru dalam
educational programs “indepandent lives”
(Catatan
:Sebagian penderita IQ nya normal).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar