Rabu, 30 November 2011

Cephalgia


SEFALGIA KLASTER
§   Terutama pada pria umur 20-50 tahun-an.
§   Sering dicetuskan oleh minum alkohol
§   Serangan satu kali/berkali-kali dalam sehari.
§   Pasien sering terbangun dari tidur, sakit kepala hebat, memdadak, terbatas pada satu tempat (orbita/ frontotemporal), desertai fotofobia, lakrimasi dan kongerti nasal unilateral.
§   Disebabkan oleh vasodilatasi berlebihan salah satu arteri caritis eksterna.
§   TIO meninggi
Differential Diagnosa
1.      Glaukoma
2.     Arteritis temporal

TENSION HEADACHE
            Merupakan sakit yang umum berkaitan dengan stress, anxiety atau depresi. Sering disebut “sefalgia tegang otot
Etiologi :
Kontraksi otot yang terus-menerus (otot SCALP, face, neck, shoulder).
Klinis :
Sakit kepala dirasakan diseluruh tempat
Terapi :
1.      analgesik
2.     antidepresan/minor tranquilazer

SEFALGIA KRONIK PEROGRESIF
§   Kerena tumor otak
§   Sakit kepala terbatas pada tempat adanya tumor/unilateral
§   Pada tumor subtentorial nyeri dirasakan di occipital
§   Pada tumor supratentorial nyeri dirasakan di frontal/ temporal


VERTIGO
Adalah rasa subyektif dari penderita berupa lingkungan sekitar berputar, rasa tertarik kedalam bumi, melayang dls.
Yang paling penting :
1.      Pasien vertigo/bukan ?
§   Perlu anamnesis yang adekuat
§   Bila perlu buat daftar istilah, suruh pasien memilih mana yang dimaksud.
2.     Tentukan jenis vertigo dan letak lesinya
§   Secara garis besar vertigo dibagi 2 kel yaitu vertigo vestibuler dan non vestibuler
§   Vertigo vertibuler pun dibagi 2 tipe yaitu tipe sentral dan perifer.
3.     cari penyebabnya
4.     pilih terapi yang tepat.
        Secara fisio-anatomis susunan dan fungsi keseimbangan tubuh ditentukan oleh 3 sistem yaitu : somatosensoris, sistem vestibuler dan sistem visual, yang terjadi dalam tingkatan resepsi, integrasi dan persepsi.
                Masing – masing rangsangan diterima oleh reseptor dintegrasikan dibatang otak & serebelum sehingga terjadi hubungan fungsional terpadu antara ketiga sistem maupun antara tingkat resepsi dan persepsi.  Vertigo timbul bila ada gangguan pada salah satu/lebih dari ketiga sistem pada tingkat resepsi, integrasi maupun persepsi.
Vertigo dibagi menjadi :
1.      Vertigo vestibuler
a.     tipe perifer
b.     tipe sentral
2.     Vetigo non vestibuler
Perbedaan antara vertigo vestibuler dan non vestibuler
No
Gejala
Vertigo Vestibuler
Vertigo Non Vestibuler
1
Sifat vertigo
Rasa berputar (true vertigo)
Melayang, hilang keseimbangan,
2
Serangan
Episodik
Kontinyu
3
Mual/muntah
(+)
(-)
4
Gangguan pendengaran

(+)/(-)

(-)
5
Gerakan pencetus
Gerakan kepala
Gerakan obyek visual
6
Situasi pencetus

(-)
Orang ramai, lalu lintas macet
Perbedaan vertigo vestibuler tipe perifer dan sentral
No
Gejala
Tipe perifer
Tipe sentral
1
Bangkitan vert.
Mendadak
Lebih lambat
2
Derajat vert.
Berat
Lebih ringan
3
Gerakan kepala
Berpengaruh
Tidak
4
Gggn otonom (mual,muntah)

(+++)

(±)
5
Gggn pende-ngaran(tinitus )

(+)

(-)
6
Tanda fokal otak

(-)

(+)

Etiologi :
1.      Vertigo Vestibuler Tipe Perifer
§   BPPV
§   Mikrovaskuler kompresi
§   Meniere’s disease
§   Fistula perilymphatic
§   Tumor N. VIII
§   Sfilis
§   Ototoksisitas
§   Neuritis
§   Oklusi arteri labyrinth
§   labyrinthitis
2.     Vertigo Vertibuler Tipe Sentral
§   Vaskuler
§   Demielinisasi
§   Degeneratif
§   Tumor epilepsi
§   Wernick’s encephalopati
3.     Vertigo Non Vertibuler
§   Polineuropati
§   Mielopati/trauma servical
§   Artritis/artrosis servical
§   Aritmia cordis
§   Hipertensi orthostatik
§   Defisist multisensoris.
Diagnosis :
Anamnesis
1.      Tanyakan bentuk vertigonya (melayang, berputar tujuh keliling, seperti naik perahu )
2.     Faktor pencetus (perubahan posisi kepala/tubuh)
3.     Onset (akut / perlahan / hilang timbul / paroksisma kronik /progresisf / membaik)
4.     Kelainan penyerta (gangguan pendengaran).
5.     Riwayat penggunaan obat-obat ototoksik (streptomicin, kanamicin, salisilat dll)
6.     Penyakit sistemik (anemia, penyakit jantung, hipertensi, hipotensi, penyakit paru dll)
Pemeriksaan Fisik :
1.      Umum : tekanan darah (duduk, berdiri, berbaring), HR, pulse, RR/paru
2.     Neurologist :
a.     Test Fungsi Vestibuler/serebelar
§   Test romberg
§   Pada kelainan vestibuler tubuh akan bergoyang pada saat mata tertutup
§   Pada kelainan serebelar tubuh akan bergoyang baik pada saat mata tertutup maupun terbuka.
b.     Tandem Gait
§   Kelaianan vestibuler : deviasi kearah lesi
§   Kelaianan serebeler : penderita cenderung jatuh
c.     Berdiri dengan kedua lengan lurus kedepan.
§   Kelaianan vestibuler : deviasi kearah lesi, gerakan seperti melempar cakram, nystagmus dengan fase lambat kearah lesi.
§    
d.     Post Pointing Test
§   Abnormal ada  deviasi kearah lesi
e.     Fukuda Test
§   Abnormal ada deviasi > 30 0 ,
f.     Pemeriksaan tambahan :
§   Pemeriksaan nervus cranialis, visus, fundus, sensoris, pendengaran
§   Pemeriksaan fungsi sensorik dan motorik
Pemeriksaan neuro-otologi untuk membedakan sentral dan perifer
Test Vestibuler
1.      Test Nylen Barany/Dix Hailpike
§   PERIFER : Vertigo dan nystagmus setelah masa laten 2-10 detik, akan menurun/menghilang < 1 menit.
§   SENTRAL : Periode laten (-), vertigo berlangsung lebih dari 1 menit, non fatigue (bila berulang penyakit tetap sama)
2.     Test Kalori
Penderita berbaring kepala fleksi 300 sehingga canalis semisirkularis lateralis dalam posisi vertikal, kedua telinga di irigasi dengan air dingin 320 dan air hangat 340, masing-masing selama 40 detik interval 5 menit.  Central paresis Þ lesi perifer pada labirinth/N. VIII.  Directional preponderance Þ lesi sentral
3.     Elektronystagmogram
Merekam gerakan mata pada nystagmus
Pemeriksaan Penunjang :
1.      Lab rutin
2.     Foto schedel, leher, stenver
3.     EEG, EMG,BAEP.
4.     CT Scan.