Cedera
kepala berarti adanya diskontinuitas salah satu bagian dari kepala baik itu
merupakan fraktur kranium ataupun lesi intrakranial. Fraktur kranium adalah
retaknya tulang kepala akibat suatu jejas atau trauma. Fraktur kranium dapat
disertai oleh memar ( comosio ) dan gegar otak ( contusio ). Pada comosio
pasien masih mungkin tetap sadar sampai akhirnya ada yang koma bila tidak
ditangani lebih lanjut, sedangkan pada kontusio pasien umumnya tidak sadar.
Karena ada fraktur maka susunan keseimbangan di dalam otak antara masa otak,
pembuluh darah dan cairan serebrospinal akan terganggu. Biasanya apabila ada
gangguan yang berupa trauma maka cairan serebrospinal akan meningkat akibat
sumbatan pada alirannya, hal ini dapat disebabkan pergeseran masa otak atau
karena sumbatan pembuluh darah vena sehingga cairan kian menumpuk pada ruang
subaraknoid. Apabila suatu jejas atau kerusakan akibat selain trauma maka
cairan akan terus menurun akibat tekanan intrakranial meninggi. Pada Lesi
intrakranial massa darah di otak akan menekan jaringan otak yang sehat sehingga
akan mengakibatkan beberapa pembuluh darah kecil juga akan tersumbat dan pada
akhirnya akan menimbulkan iskemia dan infark otak. Infark yang terfjadi
biasanya adalah infark merah. Pada cedera kepala terdapat panduan yang
digunakan para dokter untuk menilai berat ringannya cedera kepala. Hal ini
mengacu kepada 3 kriteria yaitu:
-
Berdasarkan Mekanisme : Tumpul dan Tembus
-
Berdasarkan Berat Ringan : GCS ( Glsgow coma scale )
-
Berdasarkan Morfologi :
Fraktur Kranium dan Lesi Intrakranial
Cedera kepala berdasarkan mekanisme yaitu:
- Tumpul : Kecepatan
tinggi dan Kecepatan rendah
- Tembus : Tertembak
dan Tertusuk
Cedera kepala berdasarkan berat ringan yaitu:
- Ringan : GCS 14 – 15
- Sedang : GCS 9 – 13
- Berat : GCS 3 – 8
Cedera kepala berdasarkan morfologi yaitu:
- Fraktur Kranium : Basis
Kranii dan Calvaria Kranii
- Lesi Intakranial :
Fokal dan Difus
- Fokal dapat
berupa : Epidural, Subdural dan
Intrakranial
- Difus dapat berupa : Comosio ringan, Comosio klasik dan
Cedera akson difus
Penatalaksanaan
cedera kepala umumnya mengacu pada GCS. Seorang pasien hanya diizinkan pulang
bila terdapat GCS antara 9 – 15 sedangkan bila cedera kepala sedang menunjukkan
tanda mengantuk dan terdapat kesulitan dalam mengerjakan tugas yang ringan
hendaknya dirawat di rumah sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar