Sebuah bisnis yang baru saja didirikan biasanya sangat rentan gagal, terutama di
satu sampai tiga tahun pertama. Bahkan, menurut Small Business
Association (SBA) sebanyak 30% dari bisnis baru gagal mencapai tahun
keduanya.
Sementara
50% gagal mencapai tahun kelima, dan 66% tidak berhasil beroperasi
sampai tahun kesepuluh. Hasil studi mereka juga menunjukkan hanya 25%
bisnis yang berhasil bertahan sampai lebih dari lima belas tahun.
Walaupun
demikian, tidak seharusnya sebuah bisnis gagal begitu saja. Dengan
rencana, pendanaan dan fleksibilitas yang tepat, sebuah bisnis punya
kesempatan sukses yang lebih besar. Untuk itu sebaiknya Anda tahu enam
kesalahan yang bisa menghancurkan sebuah bisnis, seperti dikutip dari Financial Edge, Senin (9/1/2012):
1. Tidak melakukan riset pasar
Misalnya Anda berniat membuka sebuah perusahaan es krim, semua modal sudah disiapkan
dan niatan Anda sudah bulat. Tapi Anda tidak bisa melihat kenyataan
bahwa sekarang ini musim hujan, saat orang membutuhkan makanan yang
hangat dan bukan sebaliknya. Selain itu, dengan banyaknya merek-merek
es krim di luar sana, kompetisi anda menjadi semakin berat.
Kesalahan-kesalahan seperti inilah yang membuat anda kalah sebelum bertanding. Anda harus bisa mencari apa yang dibutuhkan oleh pasar, bukan memaksa produk anda masuk ke pasar. Akan lebih mudah menyediakan sesuatu yang dibutuhkan daripada harus membuat sesuatu yang baru dan memaksa orang mengeluarkan uang untuk itu.
2. Rencana bisnis yang kurang matang
Sebuah rencana yang solid dan realistis sangatlah mutlak dibutuhkan
sebuah bisnis. Dalam rencana itu, anda harus memuat target yang masuk
akal, bagaimana mencapai target tersebut, prediksi masalah yang akan
menghadang, serta bagaiman menyelesaikan masalah tersebut.
Dalam mencapai target tersebut, anda harus banyak melakukan riset dan survey. Rencana tersebut juga harus memuat biaya yang diperlukan untuk bisnis serta strategi dan jadwal operasional. Anda harus jalankan seluruh rencana dengan baik.
Jika
anda mencoba melenceng dari rencana awal, misalnya menambah
pengeluaran atau mengganti strategi, anda bisa berujung pada kegagalan.
Kecualai jika anda menemukan masalah yang diprediksi bisa membunuh bisnis anda, jika tidak, tetaplah pada rencana semula.
Anda
juga harus bisa cepat mengubah keputusan, jika ada masalah segera cari
solusinya, jika pengeluaran membengkan segera berhemat. Semakin banyak
masalah akan semakkin tinggi potensi gagalnya bisnis anda.
3. Tidak punya akses tambahan modal
Jika anda baru saja membuka usaha dan ternyata tidak berjalan dengan baik, apalagi modal seret dan bisnisnya sudah diambang kematian, anda berada dalam posisi yang tidak bagus untuk mencari pinjaman.
Untuk mencegah hal itu terjadi, dari awal anda harus realistis, gunakan modal yang ada untuk bisa mencapai target yang sudah ditentukan
sehingga membuat arus kas anda terus mengalir. Terlalu banyak
memikirkan pinjaman untuk modal dalam membuka bisnis bukanlah awal yang
baik.
4. Lokasi yang buruk, tidak eksis di internet dan kurang penjualan promosi
Lokasi
yang buruk sudah barang tentu menjadi faktor negatif bagi bisnis,
terutama yang mengandalkan pelanggan para pejalan kaki. Tapi, saat ini
ada yang lebih penting, yaitu eksistensi di dunia maya. Eksistensi bisnis anda di internet dan jejaring sosial sama pentingnya dengan lokasi asli di dunia nyata.
Dengan
begitu, pelanggan akan mengetahui bisnis anda dengan cepat sehingga
lebih mudah mendapatkan pelanggan yang benar-benar butuh akan bisnis
anda. Langkah selanjutnya adalah mulai melayani mereka.
Eksistensi
ini mirip dengan promosi penjualan. Tak hanya harus anda pastikan
promosi ini sampai ke pelanggan, tapi juga harus pelanggan yang tepat.
Pastikan promosi penjualan anda lakukan kepada orang yang berminat pada
bisnis anda.
Buatlah
orang lain tak hanya menyukai bisnis anda, tetapi membutuhkan dan
menginginkan bisnis anda tersebut. Dengan demikian, anda akan membentuk
barisan pelanggan yang loyal.
5. Terlena dengan kesuksesan
Setelah
anda merumuskan rencana, menjalankan bisnis dan mendapatkan basis
pelanggan, jangan terlalu puas dengan hasilnya. Bisa jadi ini belum
waktunya untuk merasa puas. Terus pantau situasi pasar dan cari tahu
apakah anda harus mengubah rencana bisnis anda. Berada di posisi paling dibutuhkan
membuat anda punya banyak waktu untuk mempertahankan strategi sehingga
bisa tetap sukses. Jangan sampai merasa puas jika anda belum bisa
mengubah dunia, seperti layaknya industri musik atau film Holywood.
6. Terlalu cepat berekspansi
Jika
bisnis anda sudah mulai berjalan dengan baik dan menuju ke arah
sukses, saatnya berekspansi. Tapi, cara anda memperluas bisnis harus
sama seperti membangun bisnis tersebut dari awal. Jangan gegabah dan
terlalu percaya diri dalam membuka cabang untuk bisnis anda.
Pastikan
anda menemukan pasar dan daerah yang tepat untuk berekspansi. Jika
anda berencana mendiversifikasi produk, jangan sampai melenceng dari
lini bisnis awal, atau anda akan terjebak dalam membentuk sebuah bisnis
baru seperti mulai dari awal lagi.
Jika sebuah bisnis berkembang terlalu cepat dan tidak mengikuti beberapa poin di atas, seperti riset pasar, strategi dan rencana bisnis yang baik, maka bisnis tersebut bisa cepat tenggelam.
Kesimpulan:
Meskipun
rata-rata bisnis baru, biasanya usaha kecil dan menengah, jarang
bertahan lama bukan berarti bisnis anda akan gagal begitu saja. Melalui
perencanaan dan fleksibilitas, anda bisa menghindari
kesalahan-kesalahan di atas dan menjadi bagian dari 25% yang berhasil bertahan lebih dair 15 tahun berbisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar