Mengeluh
mengenai sikap bos atau atasan sering terjadi dalam dunia kerja.
Tanda-tanda berikut ini merupakan beberapa indikasi yang bisa dipakai
untuk menilai kualitas atasan sebenarnya. Bagi mereka yang saat ini
duduk sebagai atasan, tanda-tanda tersebut bisa berguna untuk
mengintrospeksi dan memperbaiki diri agar bisa menjadi atasan yang lebih baik bagi bawahannya.
Berteriak. Atasan yang suka berteriak menunjukkan kalau mereka di luar kendali dan kurang percaya diri. Seorang atasan yang percaya diri tidak akan berteriak, karena merasa memiliki cara yang jauh lebih efektif untuk memberi perintah.
Ekspetasi Buram.
Seorang atasan yang tidak bisa berkomunikasi dengan jelas, tidak bisa
secara konkrit menjelaskan tujuan pekerjaan, dan juga tidak bisa
memperlihatkan wujud kesuksesan dalam suatu posisi, berarti dia telah gagal dalam pekerjaan tersebut.
Tidak dapat diandalkan.
Akhir pekan lalu atasan anda mengatakan akan melihat laporan keuangan
anda pada hari Selasa, namun itu tidak pernah terjadi. Sebelumnya atasan
anda juga pernah berjanji memberikan info mengenai klien, tapi itu
tidak ada. Seorang atasan harus bisa menjadi diandalkan oleh bawahannya, sama seperti atasan mengandalkan bawahannya
Enggan Membuat Keputusan. Hal ini biasa terjadi pada seorang atasan yang mengabaikan peforma dan kinerja bawahannya. Namun juga bisa dilihat dari sikapnya yang tidak bisa bertanggung jawab untuk mengajak bawahannya lebih maju untuk meraih keberhasilan.
Tuntutan Tidak Masuk Akal.
Menekan bawahan sampai standar tertinggi adalah sebuah hal yang baik,
karena bisa meningkatkan kualitas. Namun meminta bawahan bekerja selama
akhir pekan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang sebenarnya tidak
terburu-buru, atau meminta bawahan melakukan sesuatu yang tidak mungkin,
adalah tanda-tanda seorang tiran.
Keras Kepala. Atasan yang kerasa kepala dan cenderung bersikap melindungi diri saat keputusan mereka dipertanyakan
membuat bawahannya malas untuk memberikan saran-saran baru dan
inovatif. Atasan yang seperti ini biasanya berusaha menghindari
perbedaan pendapat, dan sebenarnya mengakui dalam hati kalau ide orang
lain lebih baik dari ide mereka.
Terlalu Mendramatisasi. Atasan yang baik meminimalkan drama, bukan jadi penyebabnya. Jika di sekeliling atasan anda sering ada masalah, kemungkinan besar atasan anda sendiri yang menjadi sumber masalah.
Pengecut. Saat seorang atasan menghindari perdebatan atau konflik, tidak akan ada saran-saran untuk memajukan usaha dan masalah sedang dihadapi tidak akan terselesaikan.
Kaku.
Atasan yang memerintah dengan kaku dan menimbulkan rasa takut, dan
serta cemas tidak bisa mendapatkan hasil dari cara lain dengan sistem
yang telah berjalan bisa menjadi bumerang. Dengan atasan seperti para
bawahan tidak bisa memberikan ide baru karena ketakutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar