Siapa yang tidak mengenal Aburizal Bakrie? sosok yang satu ini termasuk dalam jajaran orang2 sukses di Indonesia. Tentunya kita berharap bisa sesukses beliau, Amin.
Selama
ini banyak orang bertanya kepada saya bagaimana rahasianya menjadi
pengusaha yang sukses. Mereka berharap saya bersedia membagi pengalaman
dan kiat-kiat berusaha supaya sukses. Bagi saya, membagi pengalaman
kepada orang lain menyenangkan, apalagi bila pengalaman saya tersebut
bermanfaat.
Senin 5 April lalu, saya diundang
oleh Universitas Islam As Syafiiyah, Jakarta, untuk membagi
pengalaman. Dalam acara bertajuk “Studium Generale Kewirausahaan” itu
saya diminta memberikan ceramah mengenai kewirausahaan dan kiat sukses berbisnis.
Kepada para mahasiswa saya katakan untuk sukses berbisnis kita tidak bisa hanya belajar di
bangku kuliah saja. Bangku kuliah hanya mengajarkan dasar dan teori.
Sisanya kita belajar kepada mereka yang telah berhasil. Orang itu tidak
harus S3 untuk menjadi pengusaha. Bisa jadi hanya S1 seperti saya,
bahkan ada yang tidak memiliki ijasah.
Apa langkah pertama yang harus dilakukan
untuk memulai usaha dan menggapai kesuksesan? Jawabannya adalah mimpi.
Kita harus berani bermimpi menjadi orang yang sukses. Sejarah juga
membuktikan banyak temuan hebat dan orang sukses dimulai dari sebuah mimpi. Kalau anda bermimpi saja tidak berani, ngapain membuka usaha.
Tentu
saja tidak hanya berhenti sekedar mimpi untuk mencapai sukses. Setelah
mimpi anda bangun, lalu pikirkanlah mimpi anda. Berfikirlah yang
besar. Seperti kata miliarder Amerika Donald Trump; if you think, think
big. Pikir yang besar, pikir jadi presiden, jangan pikir yang
kecil-kecil.
Setelah
itu anda buat rencana, buat rincian, dan bentuk sebuah tabel.
Terakhir, yang paling penting, segera jalankan rencana tersebut. Jika
anda bertanya perlukah berdoa? saya katakan berdoa itu perlu. Tapi
perencanaan juga perlu. Doa saja tanpa perencanaan saya rasa tidak akan
berhasil.
Dulu
waktu masih kuliah, saya biasa membuat perencanaan dan membagi waktu.
Saya bangun sholat Subuh, lalu latihan karate, setelah itu tidur lagi
sampai pukul 10. Baru pukul 11 belajar. Wakuncar atau waktu kunjung
pacar juga diatur pukul 19.00 WIB
sampai pukul 22.00 WIB. Jika sudah pukul 22.00 WIB, meski lagi asyik
harus pulang untuk istirahat. Intinya dengan perencanaan, masalah akan
terselesaikan dengan baik. Sekarang juga begitu, saya bagi waktu untuk
partai dan lainnya. Pukul sekian seminar, pukul sekian jadi pembicara,
pukul sekian memutuskan calon di pilkada. Kadang 10 masalah bisa saya selesaikan sehari.
Keluhan paling sering dilontarkan
orang yang tidak berani berusaha adalah tidak mempunyai modal atau
dana. Banyak juga yang berkata saya bisa sukses karena ayah saya
pengusaha. Itu salah besar. Saat memulai usaha saya tidak mempunyai
uang. Saat akan membeli Kaltim Prima Coal (KPC) saya juga tidak
memiliki dana. Caranya saya datangi calon kontraktor dan tawarkan
kerjasama yang menguntungkan dia, tapi saratnya dia pinjami saya dana. Saya juga mendatangi bank dan berkata demikian. Lalu dari uang yang dipinjamkan itu, saya membeli KPC dan sekarang menjadi perusahaan besar.
Maka pikirkan ide yang bagus, lalu anda cari partner yang punya uang. Yakinkan dia dan berkerjasamalah dengan dia.
Jika dalam kerjasama partner anda meminta keuntungan lebih besar,
jangan persoalkan. Misal semua ide dari anda tapi anda hanya dapat 10%,
itu tidak masalah. Sebab 10% itu masih untung dari pada anda tidak
jadi bekerjasama dan hanya dapat nol %. Jangan lihat kantong orang,
jangan lihat untung orang, lihat kantong kita ada penambahan atau
tidak.
Setelah
anda menjalani usaha, suatu saat anda pasti akan menghadapi masalah.
Hadapi saja masalah itu, karena masalah adalah bagian dari hidup yang
akan terus datang. Saya sendiri juga pernah menghadapi masalah saat
krisis ekonomi 1997-1998. Saat itu keadaan perekonomian sulit, semua
pengusaha dan perusahaan juga sulit.
Saat
itu saya jatuh miskin. Bahkan saya jauh lebih miskin dari pengemis.
Ini karena saya memiliki hutang yang sangat besar. Hutang saya saat itu
sekitar USD 1 miliar. di saat yang sulit ini biasanya sahabat-sahabat kita, rekan-rekan kita semua lari.
Karena itu di saat yang sulit ini, kita tidak boleh memperlihatkan kita sedang terpuruk. Jangan perlihatkan kita sedang gelap. Seperti yang diajarkan ayah saya Achmad Bakrie; jangan biarkan dirimu di tempat yang gelap, karena di
tempat yang gelap bayangan pun akan meninggalkanmu. Maka saat susah
itu saya tetap tegar dan tidak menunjukkan keterpurukan. Bahkan saya
terpilih jadi ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk yang
kedua kalinya. Kalau saat itu saya tunjukkan keterpurukan, mana mau
mereka memilih saya.
Tapi
yang penting setelah kita terpuruk, kita harus bangkit kembali. Kalau
saat itu saya tidak bangkit, maka tidak bisa saya seperti saat ini.
Saya berprinsip hadapi saja masalah, jangan lari. Banyak usaha yang
saya lakukan, misalnya melepas saham keluarga dari 55persen jadi
tinggal 2,5persen. Saya juga mencari pinjaman sana-sini. Bahkan saya
telah pergi ke 220 bank di seluruh
dunia untuk menyelesaikan masalah saya. Akhirnya dengan usaha keras
pada tahun 2001 saya bisa bangkit kembali dan hutang saya bisa dilunasi dan bisnis saya membaik kembali.
Itulah
pengalaman saya selama ini. Saya berharap bisa menjadi ilmu yang
berguna. Papatah mengatakan pengalaman adalah guru yang paling baik.
Sebagai penutup saya ingin bercerita mengenai kisah telur Colombus.
Suatu saat Colombus menantang orang-orang untuk membuat telur bisa
berdiri. Saat itu tidak ada satupun orang yang bisa membuat telur
berdiri. Kemudian Colombus memberi contoh cara membuat telur berdiri
dengan memecahkan bagian bawahnya. Lalu orang-orang berkata: ah, kalau
begitu caranya saya juga bisa.
Nah,
saya ingin menjadi Colombus. Saya tunjukkan caranya, lalu anda
mengatakan: kalau begitu saya juga bisa. Kemudian anda memulai usaha dan
menjadi berhasil dan sukses. Saya senang kalau anda sukses, karena
semakin banyak orang sukses, semakin maju bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar