Kamis, 24 Maret 2011

Status Gizi



2.1.1 Pengertian Gizi

Tubuh manusia mendapat zat makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan yaitu berupa protein nabati dan proein hewani. Satu jenis bahan makanan tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan akan zat makanan. Pada umumnya tidak ada bahan makanan yang mengandung secara lengkap semua zat makanan. Gizi adalah zat pokok yang diperlukan bagi tubuh yang terdiri dari karbohitrat, protein, lemak, garam-garasm mineral, vitamin dan air, yang semuanya berguna untuk (1) membangun, memelihara, dan memperbaiki fungsi tubuh (2) memberi tenaga bagi tubuh (3) mengatur proses faal dalam tubuh. Begitu pentingnya gizi bagi tubuh sehingga gizi harus terpenuhi secara seimbang agar kesegaran jasmani tetap terjaga dengan baik (Asmira Sutarto, 180:12)

2.1.2 Kegunaan Zat Gizi

2.1.2.1 Karbohidrat atau Hidrat Arang Seseorang dalam kehidupan setiap harinya senang melakukan berbagai macam aktifitas yang membutuhkan sumber tenaga. Karbohidrat memegang peranan penting sebagai sumber tenaga. Dalam hidangan sehari-hari masyarakat Indonesia membutuhkan karbohidrat kurang lebih 60% -80% (Asmira Sutarta, 1980:18)



2.1.2.2 Lemak
Keadaan kesegaran jasmani seseorang yang baik perlu diciptakan, karena dalam melakukan kegiatan sehari-hari memerlukan tenaga selain karbohidrat yaitu lemak. Molekul lemak terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Fungsi utama lemak adalah memberi tenaga pada tubuh. Satu gram lemak kalau dibakar dalam tubuh akan menghasilkan 9 kalori. Makanan yang mengandung lemak akan memberi rasa kenyang yang lebih lama. Simpanan lemak dalam tubuh mempunyai manfaat yaitu sebagai cadangan tenaga (M. Hartono, 1996:5).
2.1.2.3 Protein
Protein sering disebut juga zat putih telur, protein berfungsi sebagai zat pengatur dan sumber tenaga. Sebagai pendukung aktifias jasmani protein perlu dikonsumsi secara seimbang dalam hal ini fungsi protein:
1. Protein sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembangun sel-sel tubuh yang membentuk bagian-bagian tubuh seperti otot, kelenjar-kelenjar, hormon, darah, dan organ lainnya (Asmira Sutarta, 1980:24).
2. Protein sebagai zat pengatur, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di dalam tubuh protein mengatur berbagai proses antara lain: protein merupakan bagian dari hemoglobin (Hb), yaitu bagian dari sel darah merah yang berfungsi mengatur oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. Sebagai protein plasma berfungsi untuk mengatur tekanan asmosa dan mempertahankan keseimbangan asam basa dalam tubuh. Kekebalam tubuh terhadap penyakit disebabkan oleh adanya zat-zat anti yang juga terbuat dari protein enzim-enzim dan hormon yang mengatur berbagai proses dalam tubuh (Asmira Sutarta, 1980:25).
2.1.2.4 Zat-Zat Mineral
Tubuh manusia sekitar 4% terdiri atas mineral, secara umum mineral digunakan dalam tubuh untuk membangun jaringan tulang, mengatur tekanan osmose dalam tubuh, memberikan elektrolit untuk keperluan otot dan saraf, membuat berbagai enzim (M. Hartono, 1996:7).
2.1.2.5 Vitamin
Fungsi utama vitamin adalah mengatur proses metabolisme protein, lemak dan hidrat arang. Berbagai hal yang menyebabkan kekurangan vitamin antara lain:
1. Kurang mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung vitamin.
2.Tubuh kekurangan zat tertentu, sehingga penyerapan vitamin dalam tubuh terganggu.
3. Akibat penyakit-penyakit saluran pencernaan misalnya typhus, penyerapan zat-zat tertentu dalam tubuh mengalami gangguan.
4. Adanya zat tertentu dalam makanan atau obat yang mengganggu penyerapan vitamin.
2.1.2.6 Air
Kebutuhan tubuh akan air bisa dikatakan nomor dua setelah oksigen. Kematian terjadi biasanya bila kehilangan cairan tubuh mencapai 20%. Tubuh tubuh sebagian besar terdiri dari air, pada bayi jumlah cairan tubuh mencapai kurang lebih 20% dari berat badan, sedangkan pada orang dewasa kurang lebih 65%. Air berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur panas. Sebagai zat pengatur air berperan antara lain sebagai pelarut hasil-hasil pencernaan, sehingga zat-zat yang diserap tubuh dapat diserap melalui dinding usus. Fungsi dalam pengaturan panas tubuh dengan jalan mengalirkan panas yang dihasilkan ke seluruh tubuh. Tubuh memperoleh air dari tiga sumber yaitu dari minuman, dari air yang terkandung dalam bahan makanan dan dari air yang terbentuk dalam jaringan sebagai hasil dari pembakaran zat-zat makanan sumber tenaga (Asmira Sutarta, 1980:31).
2.1.3 Pengaruh Gizi
2.1.3.1 Pengaruh Gizi Terhadap Kesehatan
Manusia yang sehat memiliki tubuh yang berfungsi dengan baik, dan dalam jaringan-jaringan tubuhnya tersimpan cadangan zat-zat gizi yang cukup untuk mempertahankan kesehatan (Asmira Sutarto, 1980:13). Jadi, jelas bahwa kekurangan dan kelebihan gizi akan dapat menyebabkan kelainan-kelainan, keadaan ini disebut salah gizi, baik gangguan yang bersifat kekurangan gizi maupun kelebihan gizi.
2.1.3.1.1 Gangguan akibat kekurangan gizi (gizi buruk).
Yang dimaksud gizi buruk adalah Kurang Kalori Proten (KKP) atau disebut juga Protein Energi Malnutrition (PEM). Ada tiga macam KKP yaitu kwashiorkor, terjadi bila kekurangan gizi utama yaitu kekurangan protein, marasmus terjadi bila kekurangan gizi utama yaitu kekurangan kalori, marasnic-kwashiorkor merupakan perpaduan marasmus dan kwashiorkor.


Kebutuhan Gizi Seseorang
Secara nyata seseorang yang bekerja berat memerlukan kalori yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang bekerja ringan, selain itu ukuran tubuh menentukan pula keadaan gizi seserang. Kebutuhan kalori seseorang ditentukan oleh kalori metbolisme dasar, kalori untuk aktifitas atau kerja luar. Kalori untuk mengolah bahan makanan dalam tubuh disebut “Spesifik Dynamic Action” (SDA). SDA merupakan kalori untuk pertumbuhan terutama untuk anak-anak (Asmira Sutarto, 1980:14).
Pada golongan anak remaja terjadi pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan aktifitas meningkat. Golongan ini umumnya mempunyai nafsu makan baik, sehingga sering mencari makanan tambahan atau jajan di luar waktu makan. Namun sebagai anak remaja, terutama perempuan, sering mengurangi makan karena takut gemuk sehingga sering berakibat kurang gizi. Berikut kebutuhan gizi anak remaja atau anak usia Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama umur 13-15 tahun untuk mempertahankan kesehatan yang baik dalam aktifitas kerja ringan, sedang dan berat.
2.1.4.1 Untuk anak laki-laki
Kebutuhan energi 2100 kkal, kebutuhan protein 56 gram, kebutuhan kalsium o,7 mg, kebutuhan besi 18 mg, kebutuhan vitamin A(UI) 4000 vit A/mg karotin, kebutuhan tiamin 0,9 mg, kebutuhan riboflamin 1,3 mg, kebutuhan niasin 15,0 mg, kebutuhan vitamin C 30 mg.
2.1.4.2 Untuk anak perempuan
Kebutuhan energi 1900 kkal, kebutuhan protein 56 gram, kebutuhan kalsium 0,7 mg, kebutuhan besi 24 mg, kebutuhan vitamin A (IU) 3500 vit A/mg karotin, kebutuhan tiamin 0,8 mg, kebutuhan riboflamin 1,2 mg, kebutuhan niasin 13,0 mg, kebutuhan vitamin C 30 mg.(Prof. DR. H. Iskandar Wahidiyat 2003:132)
2.1.5 Penilain Status Gizi
Untuk menentukan bahwa seseorang dalam keadaan gizi baik dapat dilakukan dengan cara:
1. Antropometri gizi yaitu dengan cara mengukur bagian-bagian tubuh (berat badan, tinggi badan dan lingkar lengan atas).
2. Standar/baku Antropometri.
3. Kartu Menuju Sehat (KMS).
4. Pemeriksaan klinis .
5. Perhitungan konsumsi makanan.
6. Pemeriksaan morfologis.
7. Pemeriksaan biokimia .
Dalam penelitian ini mengunakan tes antropometri gizi, berat badan dan tinggi badan sebagai cara untuk mengetahui status gizi, sebab cara antropometri tidak diperlukan alat yang sukar dan mahal, prosedur pemeriksaan mudah. Ketika ukuran tubuh dapat diketaui maka pertumbuhan anak akan dapat dipantau yang akhirnya apakah cara pemberian makanan sudah benar. Jadi, mengukur berat badan dan tinggi badan untuk melihat kecukupan gizi masa lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar