Senin, 05 Desember 2011

Schizophrenia


        


   Merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respon emosional dan menarik diri dari hubungan antar pribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang panca indera).
            Skizoprenia bisa mengenai siapa saja. Data american psychiatric association (APA) TAHUN 1995 menyebutkan 1 % populasi penduduk dunia menderita skizoprenia.
            75 % penderita skizoprenia mulai mengidapnya mulai usia 16 – 35 tahun. Usia remaja dan dewasa muda memang beresiko tinggi karena tahap kehidupan ini penuh stresor. Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap penyesuaian diri.
            Pengenalan dan intervensi dini berupa obat dan psikososial sangat penting karena semakin lama ia tidak diobati, kemungkinan kambuh semakin sering dan resistensi terhadap upaya terapi semakin kuat. Seseorang yang mengalami gejala skizoprenia sebaiknya segera dibawa ke psikiater atau psikolog.


Umumnya  :
*      Ada penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran & persepsi serta afek yang tidak tegas
*      Kesadaran jernih ( Clear consciosluess ) dan kemampuan intelektual masih terpelihara
*      Kognitif  à  Mengalami kemunduran


 Pedoman Diagnostik
Satu dari gejala sebagai berikut  :
  1. Thought Echo
à  Isi pikiran bergema / berulang
Thought Insortion  :
*      Isi pikiran dari luar masuk / Insertion
*      Isi pikiran keluar ( Withdrawal )
Thought Broodiasting
*      Isi pikiran tersiar

  1. Delusion Of Control
Waham tentang dirinya dikendalikan oleh kekuatan itu dari luar
v  Delusion Of Influence
Dipengaruhi / dirujuk kepada tubuh, anggota gerak, pikiran, panca indera dan tindakan
v  Halusinasi Auditorik
*      Terus - terusan berkomentar terhadap perilaku, menyinggung perasaan
*      Dapat berasal dari salah satu bagian tubuh
v  Waham = Dis ~ Budaya       
Tidak wajar / mustahil

Atau 2 dari gejala, sebagai berikut  :
v  Halusinasi menetap +. Ide berlebihan ( Over valued idea )
v  Arus pikiran terputus ( Break ) dan sisipan ( Interpelation )
à  Inkoherensi, bicara tidak relevan, neologisme
v  Perilaku katatonik : Gaduh gelisah
    • Posisi itu ( Pusturing )
    • Flexibilitas serea
    • Negativistik, stupor, mutisme
v  Gejala negatif, malas, menyendiri, emosional tumpul, dll
v  Berlangsung lebih dari 1 bulan dan perubahan konsisten dan bermakna


Pembagian Schizoprenia
·                     Schizoprenia Paranoid           
·                     Schizoprenia Heberfrenik      
·                     Schizoprenia Katatonik          
·                     Schizoprenia Tak Terinci
·                     Schizoprenia Residual
·                     Schizoprenia Simpleks
·                     Depresi Schizoprenia
·                     Schizoprenia lainnya

Gangguan Waham menetap
·                     Wahamnya berlangsung lama dan satu-satunya gejala yang khas
·                     Faktor genetik, ciri keoribadian berpengaruh dalam pembentukan gangguan ini.

Pedoman Diagnostik
  1. Waham +
  2. Tidak ada gangguan organik
  3. Tidak ada halusinasi auditorik
  4. Tidak ada riwayat gejlan schizoprenia
Ada jenis gangguan waham menetap lainnya  :  Gangguan psikotik akut & sementara.

Pedoman Diagnostik
  1. Berdasarkan prioritas
a.       Onset lebih dari 2 mgg / 2 mgg
b.      Sindrom polimorfik ( Beragan & perubahan cepat )
c.       Ada stress akut atau tidak selalu ada
d.      Tidak memenuhi episode manik / defresif
e.       Ada perubahan emosional dan gangguan afektif



  1. Pembagian
a.       Gangguan psikotik polimorfik akut ( EPPA ) dengan gejala schizoprenia
b.      Gangguan psikotik polimorfik akut dengan tanda gejala schizoprenia
c.       Gangguan psikotik Liir Schizoprenia
  à  Belum 1 bulan ( 2 mgg )
d.      Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham
e.       Gangguan psikotik akut lainnya

Gangguan Waham Induksi
Pedoman Diagnostik
  1. 2 orang atau lebih mengalami waham yang sama, saling mendukung
  2. Ada huubungan dekat dengan yang tidak lazim
  3. Mem[punyai hubungan waktu / konteks lainnya
Waham diinduksi pada anggota pasif dari anggota aktif atau hanya satu orang anggota pasif yang mengalami psikotik. Keadaan ini hilang bila diantaranya dipisahkan

Gangguan Schizo Afektif
Pedoman Diagnostik
  1. Gangguan afektif dan schizoprenia sama positif / kuat
  2. Tidak dapat digunakan pada penderita dalam episode penyakit yang berbeda
  3. Bila gejala defresif sesudah episode psikotik ( Depresi pasca schizoprenia )
  4. Berulang terlebih dahulu diselingi jenis manik / depresif

Jenis
·     Tipe manik                        -    Tipe lainnya
·     Tipe Depredif                    -    Tipe yang tertentu
·     Tipe Camp

Gangguan Psikotik Non Organiknya
Tidak memenuhi kriteria schizoprenia, gangguan afektif type psikotik & gangguan psikotik yang tidak memenuhi kriteria gejala gangguan waham


Gangguan Suasana Perasaan
Kelainan fundamental kearah depresi, Dengan atau tanpa anxietas yang menyertai atau kearah elasi ( Suasana perasaan yang meningkat ) dan tingkatannya aktifitas
Gangguan afektif dibedakan menurut  :
  1. Episode tunggal / multiple
  2. Tingkat keparahan gejala
·     Mania dengan gejala psikotik
·     Depresi ringan
  1. Dengan atau tanpa gejala somatik

Schizoprenia
Adalah kelompok gangguan jenis psikosa yaitu gangguan jiwa dimana proses berfikir penderita terlepas dari realita.

Ada 2 macam  :
  1. Psikosa Organik
Oleh karena kelainan diotak  :
·     Usia lanjut, pikun  à  Otak mengecil
·     Penyakit infeksi pada otak / selaput
·     Kekerasan kepala, penyakit panas  à  thyfoid, dll
  1. Psikosa Fungsional ( Non – Organik )
Tidak ada kelainan otak, murni gangguan jiwanya. Ex : Schizoprenia

Penderita mengalami kemunduran dalam fungsi sebagai seorang manusia. Dapat dilihat 4 hal  :
  1. Fungsi  belajar / pekerjaan
  2. Fungsi hubungan sosial
  3. Fungsi pengguanaan waktu senggang
  4. Fungsi perawatan diri
  
Proses Berfikir
Penderita schizoprenia sama dengan aneh. Atau dalam hal ini tampak pada  :
  1. Adanya suara di telinga / halusinasi
à  Tergantung suara
  1. Cara berfikir
    • Tidak seperti orang normal
    • Bicara sering susah ditangkap
    • Sering berulang – ulang
    • Ambivalensi
  1. Isi pikiran ( Waham )
  2. Bicara tak terkontrol ( Inkoherensi )
  3. Merasa diri sehat atau tidak sakit
  4. Merasa diri benar ( Egosentris )
Keadaan Alam Perasaan
  1. Tampak mudah tersinggung
  2. Peka terhadap hal-hal yang keras, serinng bertengkar dengan keluarga
  3. Selama keadaan lebih parah, acuh terhadap sekitarnya
  4. Sulit menghayati apa yang terjadi disekitarnya, orang sedang susah, dia tertawa-tawa

Tingkah Laku
  1. Tingkah laku yang kacau balau ( Eksaltasi )
à  Agresif, mudah marah, mengamuk, bicara kotor, mengganggu lingkungan, memaki-maki kotor

  1. Tingkah laku yang mematung ( Stupor )
·     Seperti patung, menyendiri, mengurung atau seorang diri di kamar, tidak suka bicara, roman muka kososng, disusruh apa-apa menlolak dengan isyarat, sulit diatur
·     Mondar mandir, tidak capek
Keluarga membawa berubah bila 1 & 2. Apabila sudah cukup lama, Akhirnya sulit baik

Kecerdasan
·     Umumnya tidak menyebabakan penurunan
·     Terganggu sementara oleh karena akibat gangguan berfikir, fungsi intelektual menurun, bisa betul / kacau, sakit / sembuh, gangguan tersebut juga berlangsung pulih

Sebab – sebab ( Banyak Teori )
  1. Teori hormonal                       
  2. Teori kimiawi otak
  3. Teori keturunan
  4. Teori akibat stress
·     Agaknya teori paling berperan belum terjawab
·     Yang paling menarik bagi masyarakat adalah stress ( Keluarga, pekerjaan, pergaulan / lingkungan sosial )
Waham
Definisi ada beberapa pendapat  :
·     Adalah kepercayaan palsu, umumnya dapat bersifat negatif ( paranoid ) ataupun menggambarkan kebesaran
·     Adalah pikiran atau keyakinan yang tidak benar, tidak berdasarkan logika tetapi terbentuk karena kebiasaan didalam penderita sendiri
·     Adalah keyakkinan yang dibentuk secara patologik yang bertentangan dengan kennyataan dan tidak dapat dikoreksi
·     Adalah kepercayaan yang palsu dan anggapan yang salah, Tidak dapat dikoreksi dan tidak sesuai dengan dasar budaya pendidikan penderita

Macam – macam Menurut Terjadinya  :
1.      Waham Primer
Timbul secara tidak logis sama sekali tanpa ada penyebab dari luar. Contohnya  :
    • Penderita merasa akan kiamat
    • Anjing kencing mengangkat kaki ke belakang

 2.      Waham Sekunder
Timbul akibat proses primer lainnya, seperti halusinasi.
Waham ini logis kelihatannya. Dapat dikatakan merupakan cara penderita menenangkan gangguan jiwa lainnya seperti halusinasi
3.      Menurut Isi
·     Waham kebesaran. Perasaan melambung
·     Kejadian yang sering dijumpai ( Ancaman terhadap pribadi )
·     Diproyeksikan sebagai kebencian dari sekitarnya

Berkaitan / tindakan orang lain meskipun tidak ada hubungan sama sekali dengan penderita, diinterpretasikan mempunyai hubungan yang dapat sanagt penting dan sering berbicara tidak terduga / memandang rendah, berdosa / bersalah, miskin / sakit, seringmrupakan rasionalisasi dan rasa depresi bersumber pada kecenderungan bermusuhan terhadap orang lain dibawah sadar.

Terjadinya   :
  1. Adanya stress. Baik fisik atau psikis yang mengganggu metabolisme otak. Akan mengganggu fungsi cerebral dan berakibat timbulnya “waham”
  2. Waham merupakan slah satu cara untuk menyelesaikan kecemasan yang dapat timbul karena ancaman terhadap kelangsungan hidupnya atau fungsi egonya seperti konflik caen fisik, kelebihan lain.
  3. Waham timbul karena gangguan hubungan dengan dunia luar. Khususnya dengan sesama manusia. Gangguan ini adanya perubahan inti ( Kepribadian sendiri )

Faktor Prodormal
  1. Isolasi diri / Huubungan sosial
  2. Hendaya
  3. Tingkah laku aneh
  4. Hendaya higienis
  5. Afek tumpul
  6. Gagasan aneh

Fase Aktif
  1. Timbul waham
·     Dellution of incontrolled
·     Through broadcsting
·     Through withdrawal
·     Through insection
·     Waham somatik
  1. Halusinasi
  2. Inkoherensi

Fase Residual
  1. Afek timbul / datang
  2. Hendaya dalam fungsi peran
  3. Waham / halusinasi dapat menetap tapi tidak disertai afek kuat
  4. Tingkah laku eksentrik
  5. Pelanggaran assosiasi
  6. Penarikan diri dari hubungan sosial

Fase Remisi
Keadaan ini dikenal apabila seseorang dengan riwayat yang sama sekali tidak menunjukkan tanda penyakit. Terlepas apakah dia masih dengan obat atau tidak.

1 komentar:

  1. Casino - Dr. Maryland
    Explore our site. 세종특별자치 출장안마 Dr. Maryland. This website 부산광역 출장마사지 uses 광양 출장안마 cookies. To help you better understand, use our site's website terms and 동해 출장안마 conditions  경산 출장안마 Rating: 4 · ‎1,330 reviews

    BalasHapus